Seperti yang sudah saya sampaikan pada posting sebelumnya (klik disini), hidup bersama epilepsi itu bukanlah hal yang mudah. Namun saya percaya, Tuhan memberikan tantangan dalam hidup bukan untuk menjerumuskan, melainkan mengasah kemampuan kita supaya bisa hidup lebih baik dan lebih berkualitas. Betul kan?
Memang apa sih hikmah di balik epilepsi ini?
Dari apa yang saya pelajari tentang epilepsi, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, laki-laki atau perempuan, bayi, anak, remaja, bahkan dewasa dan orang tua, yang tinggal di kota atau di desa, di berbagai belahan dunia. Dan yang terpenting, epilepsi tidak menular hehe…
Selain itu, faktor genetik dari epilepsi itu kurang dari 30%. Jadi kalau punya anak epilepsi, tidak perlu saling menyalahkan dapat gen dari siapa. Banyak sekali hal yang bisa jadi penyebabnya, dan sebagian besar penyebabnya tidak diketahui. Jadi… ya terima aja. Setelah bisa terima dengan lapang dada, mari fokus pada apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup.
Nutrisi
Saya jadi banyak belajar tentang nutrisi gara-gara Shita epilepsi. Awal tujuannya menstimulasi Shita supaya mau makan (Shita sempat menggunakan NGT, nasogastric tube, untuk bantu makannya selama 6 bulan). Tapi akhirnya jadi belajar mengatur menu makan yang baik, belajar mempersiapkan makanan dengan benar, dan tentu saja bahan makanan apa saja yang baik untuk tumbuh kembang Shita.
Bonusnya, saya jadi belajar nutrisi untuk kesehatan saya juga. Saya sejak kecil tidak makan sayur sama sekali. Baru muncul kesadaran saat SMA, dan mulai memaksakan diri makan sayur. Itu pun porsinya masih kurang sekali dibanding kebutuhan harian. Dan efek ga makan sayur itu baru terasa sekarang setelah dewasa.
Jadi sekarang yang hidup dan makan sehat tidak hanya Shita, tapi juga ibu dan ayahnya. Makan sehat itu dimulai dari keluarga. Ingin Shita makan sehat, orang tuanya harus memberikan teladan.
Makan sehat itu tidak sekedar makan sayur, tapi sesuai pedoman gizi sehat seimbang ditambah kaya variasi makanan. Ternyata dengan membiasakan makanan yang bervariasi di rumah, tidak saja kebutuhan vitamin dan mineral tubuh tercukupi, Shita jadi mau makan apa saja yang kita sodorkan. Ah senangnya…
Tumbuh Kembang
Karena kondisi Shita yang epilepsi dan delay development, saya jadi belajar banyak soal stimulasi tumbuh kembang bayi dan anak. Apalagi ketika saya memutuskan untuk berhenti fisioterapi di klinik tumbuh kembang. Saya jadi ikut kursus, baca berbagai buku, supaya bisa memberikan latihan dan stimulasi yang tepat untuk Shita.
Ternyata banyak sekali metode, hal-hal kecil dan sederhana yang bisa kita lakukan untuk stimulasi otak bayi dan anak. Tidak perlu selalu menggunakan mainan edukasi yang mahal.
Awalnya saya belajar metoda Glenn Doman saat mendaftarkan Shita ke GymnAdemics Serpong. Setelah itu saya disarankan membaca buku-buku Glenn Doman, untuk memahami kondisi tumbuh kembang Shita dengan lebih baik. Saking tertarik sama konsep dan metode yang dikembangkan Glenn Doman, saya sampai ikut kursusnya. Dan banyak sekali manfaat yang saya dapatkan.
Saya juga belajar banyak soal tumbuh kembang dari Pak Henry Remanlay, ahli kinesiologi dan akupunturis, yang menangani Shita. Dari Pak Henry, saya belajar Rhytmic Movement Training, gerakan-gerakan ritmis sederhana untuk menstimulasi otak dan berbagai refleks bayi, dengan tujuan membantu stimulasi tumbuh kembang Shita.
Jujur saja, kalau kondisi Shita baik-baik saja, mungkin saya tidak akan pernah belajar metode-metode stimulasi otak yang luar biasa ini, dan hanya menstimulasi Shita seadanya dengan cara yang saya tahu.
Bersyukur
Dari kondisi Shita, saya belajar mensyukuri hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup keluarga saya, terutama yang menyangkut Shita.
Melihat Shita mau makan lahap saja rasanya bersyukur banget. Apalagi dulu merasakan masa-masa Shita sulit makan, berat badan kurang, sampai harus pakai NGT (selang makan dari hidung hingga lambung).
Ketika banyak orang tua yang pusing lihat anaknya aktif, saya malah sangat bersyukur kalau Shita aktif, tangannya mulai iseng buka tutup laci, merayap kesana kemari sampai masuk kamar mandi dan main basah-basahan di kamar mandi. Iya lebih capek, karena harus selalu diawasi, tapi senang karena itu berarti ada perkembangan pada tumbuh kembangnya.
Saya juga bersyukur dikasi kesempatan dan kemampuan untuk belajar dan belajar lagi. Beneran deh, proses belajar itu seumur hidup. Dengan kondisi Shita, saya dipaksa untuk terus belajar dan akhirnya jadi sangat menikmati proses belajar saya. Karena hasilnya langsung terlihat pada perkembangan Shita, serta kesehatan saya yang juga senantiasa membaik.
Tuhan memberikan hidup yang lengkap pada kita. Ada dukanya, tapi juga ada sukanya. Selama perjalanan hidup bersama epilepsi Shita, duka pasti ada, tapi sukanya juga buanyak banget!
Yuk tetap semangat! Epilepsi bukan akhir dari segalanya. Epilepsi justru awal dari perjuangan, yang pasti akan membuahkan hidup yang bermakna.
Mba bisa minta pin bb atau no hp ga mba, anak sy jg penderita epilepsi usianya br 1,5 bln, makasih mba
Mba Rani, barusan no ho saya kirim lewatvemail yaaa
Mbak,bisa minta no hp,anak saya epilepsi umur 6 bln,skrg umur 2,5th masih kejang dan belum bisa duduk lama
Mba minta no wa a saya butuh banget,buat sharing tentang epilepsi.alamat email saya mba..pratamaraffa24@gmail.com…mkasih y mba
Dear Ika,
Sudah saya email ya…
Minta kirim no wa ya mbak ayuu..email saya wilsonhai78@gmail.com. .saya mao sharing bbrp hal ttg kejang dan dokter.trima kasih
Mbak minta pin bb nya, anak saya 10 bulan, kejang 3x tanpa demam, mau tanya2 mbak, terimakasih
Pak benny,
Ini pin bb saya, 7570dc49
Maaf responnya lama.
Halo mba ayu.. saya mau tanya2 tentang kejang2 dan dokter. Bisa minta no wa nya? Terima kasih..
Mb mohon minta contact wa nya ngih.. anak sy jg kejang dari lahir sampai saat ini umur 4 th saya jalanin semua terapi
Mbak ayu salam kenal. Sy erlyana. Anak sy usia 8 bulan baru saja didiagnosa epilepsi. Bolehkah saya sharing-sharing mbak. Blh mnta no hpnya mbak
No hp saya kirim ke email ya…
Mbak ayu anak saya kemarin tibatiba lemas kyk gk bertulang tapi sadar skitar 1 mnit nangis dn gerak lagi sperti biasa . Nah hari ini terjadi lagi . Tapi yg harini dia seperti mncoba gerakin bibir dan tangan .. Matanya terbuka sadar .. Gk lama baik lagi dan aktif lagi .. Belum brani dan belum ada biaya kedokter takut disuruh eeg .. Minta wa nya mau sharing
Nomor wa sudah saya email ya
Slm kenal mbak ayu.. apa kabar shinta mbak… anak saya queen sudah 3 x kejang tnp demam.. rencananya besok mau eeg.. mnt no.wanya mbak
Mba ayuu, minta nomor WA nya yaa kirim by email. Ku mau tanya2 Syukroon
Hello hai..salam kenal..sy lia dr mlys…goggle pasal eeg trus nampk blog ni..anak sy 8 tahun 10 bulan baru buat eeg test siang tadi…sebab last saturday tiba tiba kejang masa tengah tido…panic gile..tapi eeg tecnchn cakap ada nampak gelombang sawan dalam result….nnti bulan satu baru jumpa doc pakat untuk tau epilepsi jenis ape..them baru bincang ubat jenis ape..luluh hati tengok anak yg selama ni sehat tiba tiba sakit..tali hati perlu kuat dan redha dengan segala ketentuannya
Hai Lia, salam kenal… sabar ya… semoga doctor bisa membantu dan anak segera sembuh.